Sabtu, 06 Juni 2015
CUKUPI NUTRISI ANAK AGAR BERPRESTASI
Kecukupan nutrisi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal tidak boleh diabaikan orang tua. Selain untuk pertumbuhannya, asupan nutrisi bagi anak juga berperan penting bagi perkembangan sel-sel otak anak.
“Ada orang tua yang ingin anaknya berprestasi, tapi lupa menyiapkan asupan nutrisi yang dibutuhkan anak,” kata pakar nutrisi, Emilia Achmadi, saat temu media tentang asupan nutrisi pada anak-anak di Kafe Pisa, Menteng, Jakarta.
Menurut Emilia, secara garis besar nutrisi yang dibutuhkan anak-anak terbagi dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak.
Adapun zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Sejumlah vitamin yang dibutuhkan dalam tubuh adalah vitamin A, B1, B6, B12, C, D, E, serta vitamin K. Sedangkan mineral yang dibutuhkan dalam tubuh adalah iodium, kolin, asam folat, zat besi, kalsium, kalium, magnesium, serta seng.
Yang juga tak kalah penting, kata Emilia, adalah asupan asam lemak omega 3 yang berperan dalam fungsi kognitif dan pembentukan membran sel sehat, meliputi otak dan sistem syaraf pusat. Layaknya vitamin dan nutrisi lainya, omega 3 merupakan sejenis lemak yang tidak diproduksi oleh tubuh. Karena itulah kebutuhannya didapat dari asupan makanan yang dikonsumsi.
Literatur menyebutkan omega 3 terdiri atas tiga jenis, yaitu asam alfa-linolenat (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA). Ketiga jenis omega 3 ini sangat diperlukan oleh tubuh. Beberapa makanan yang mengandung EPA dan DHA adalah ikan dari laut dalam, seperti ikan makarel, sarden, tuna, dan salmon. Susu, telur, bayam, brokoli, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kedelai juga menjadi sumber lain omega 3.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa makanan bayi yang diperkaya dengan asam lemak omega-3, yaitu DHA, menunjukkan adanya peningkatan pada koordinasi tangan dan mata, respon dan perhatian terhadap lingkungan, kemampuan bersosialisasi, dan skor tes kecerdasan.
Sayangnya, banyak orang diduga mendapat asupan omega 3 yang kurang. "Cukup banyak tubuh orang kekurangan omega-3," kata David C. Leopold, direktur pendidikan kedokteran integratif di Scripps Center for Integrative Medicine, San Diego, Amerika. "Saya pikir itu sebabnya menambahkan omega 3 tampaknya memiliki manfaat kesehatan begitu banyak,” kata dia.
Karena itulah, sangat penting bagi orang tua untuk memastikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi anak mereka. Namun terkadang pola makan anak terkadang tidak memungkinkan asupan nutrisi masuk secara lengkap dan seimbang. Emilia mencontohkan, misalnya asupan untuk omega 3 dan vitamin tertentu memang ada, tapi jumlahnya tidak cukup. Di saat seperti inilah orang tua, harus mengupayakan anak untuk minum susu sebagai penambah makanan. “Karena susu mengandung semuanya, misalnya karbohidrat, protein, DHA juga ada,” kata Emilia.
Sebagai pelengkap, tentu tidak semua jumlah nutrisi yang dibutuhkan bisa dipenuhi susu. Namun setidaknya ada jumlah tertentu yang tersedia pada susu. Apalagi, menurut Emilia, di dalam susu terkandung nutrisi yang sulit didapat dari makanan sehari-hari. Selain tinggi dengan kadar protein hewani, susu juga mengandung omega 3, kalsium, dan vitamin B kompleks. “Selain itu, dalam susu ada lemak lain yang dibutuhkan syaraf untuk mendukung konsentrasi, memori, dan problem solving pada anak,” ujar Emilia.
Pada anak yang sedang tumbuh, snacking juga perlu mendapat perhatian orang tua. Snacking, kata Emilia, maksudnya adalah memberikan makanan di antara waktu-waktu makan seperti makan pagi, siang, dan malam. Snacking di sini bukan berarti memberi kudapan sebagaimana dipahami banyak orang seperti ngemil keripik, kentang goreng, dan semacamnya. Justru snacking yang bagus itu adalah buatan rumah sehingga orang tua bisa mengontrol asupan nutrisinya. “Misalnya ibu bikin puding, agar-agar. Nah itu, kan, bisa disiasati dengan mencampur susu, misalnya,” kata dia.
Yang terpenting, dalam sajian snacking tersebut, kata Emilia, setiaknya terkandung tiga nutrisi, yaitu protein, karbohidrat kompleks, dan vitamin. Dengan demikian, upaya memenuhi asupan nutrisi sehari-hari buat memori, konsentrasi, dan problem solving anak bisa terpenuhi dengan baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar